Setelah sukses dengan pemandian Belerang Simpur, Desa Kecapi kembali membentuk wisata baru yang diberi nama Cecakhah Kenali.
Ya, wisata alam yang baru dibuka sekitar 2 pekan ini memiliki tema yang berbeda dari destinasi wisata yang ada di Kecamatan Kalianda dan Kabupaten Lampung Selatan pada umumnya. Hampir keseluruhan fasilitas yang ada di Cecakhah Kenali bertemakan alam.
Wisata yang dikelola oleh (Pokdarwis) Kecapi Saka dan Karang Taruna Desa Kecapi ini memiliki fasilitas seperti flying fox. jembatan gantung sepanjang 38 meter // Dan, yang paling utama adalah air terjun Cecakhah Kenali yang memiliki tinggi sekitar 50 meter Semoga keberadaan wisata baru ini akan semakin membuat wisatawan tertarik mengunjungi Kalianda ya..
Pengunjung yang mencoba flying fox akan merasakan sensasi meluncur dari jarak 102 meter.
Kemudian, ada jembatan gantung sepanjang 38 meter. Dan, yang paling utama adalah air terjun Cecakhah Kenali yang memiliki tinggi sekitar 50 meter lebih. Airnya pun sangat segar dan dingin karena berasal dari mata air pegunungan. Pengunjung yang ingin menikmati pemandangan air terjun ini harus rela berjalan kaki sepanjang 50 meter.
Saat ini, pihak pengelola wisata Cecakhah Kenali baru mengenakan biaya parkir bagi pengunjung. Dengan tari Rp2 ribu per motor. Sedangkan, pengunjung yang ingin mencoba fasilitas flying fox belum dikenakan biaya.
“Untuk saat ini masih gratis, yang kena biaya hanya motor saja,” kata salah seorang anggota Pokdarwis Kecapi Saka Yepi saat ditemui Radar Lamsel di lokasi wisata Way Cecakahah, Rabu (17/10/2018).
Yepi menjelaskan, pihaknya belum berani menetapkan tarif karena fasilitas belum memiliki asuransi. “Setelah diurus, baru kita bisa tetapkan. Tapi ada saja pengunjung yang membayar, mungkin ini imbalan terima kasih,” katanya.
Pada hari biasa, wisata Cecakhah Kenali dibuka antara pukul 10.00 – 11.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan dibuka pukul 08.00 WIB. Untuk waktu tutup, baik hari biasa dan akhir pekan akan ditutup pada pukul 17.00 WIB.
Demi menarik wisatawan dari luar daerah, pihak pengelola sudah menyiapkan langkah promosi melalui media sosial. Selain itu, pihak pengelola juga akan menambah sejumlah fasilitas lain seperti ayunan, dan pembenahan untuk pemandian di air terjun.
“Sudah kami promosikan melalui medsos. Kami juga akan menambah fasilitas lain supaya lebih memanjakan pengunjung,” katanya.
Meski baru dibuka dua pekan lalu, tetapi wisata alam Cecakhah Kenali sudah mampu menarik ribuan pengunjung baik dari dalam mau pun luar daerah. Pada hari kerja, jumlah pengunjung bisa mencapai seratus orang. Jumlah ini bertambah dua hingga tiga kali lipat pada akhir pekan.
Camat Kalianda Erdiyansyah menambahkan, pihaknya akan ikut mempromosikan wisata alam Cecakhah Kenali. Menurut dia, keberadaan wisata baru ini akan semakin membuat wisatawan tertarik mengunjungi Kecamatan Kalianda.
“Kami berterima kasih kepada Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) yang telah bersedia membantu pembentukan wisata baru ini. Kami harap, Cecakhah Kenali bisa menjadi wisata alam terpadu seperti Sari Ater di Subang,” katanya.
Pria yang akrab disapa Erdi ini melanjutkan, pihak pengelola masih akan mengadakan fasilitas tambahan di Cecakhah Kenali dengan mengadakan home stay, sepeda gunung dan sarana pendukung lainnya.
“Mudah-mudahan dinas dan instansi terkait dapat mensupport pengembangan wisata ini, sehingga wisata Cecakhah Kenali dapat menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Lamsel,” katanya.
Salah seorang pengunjung, Fitri (18) mengaku senang dengan keberadaan wisata alam Cecakhah Kenali yang menurutnya anti mainstream. “Kalau yang lain pantai semua kan, nah ini beda. Wisatanya lebih ke alam,” katanya.
Fitri menagatakan, sebagai seorang pengujung, dirinya berharap desa atau daerah lain juga mengikuti kratifitas Desa Kecapi yang dinilai mampu membentuk wisata yang memiliki potensi. “Maunya tempat lain ada juga, jadi wisata kita bisa maju,” ucapnya. (rnd)
Saburai TV – Lampung
Video dan artikel* ini bersumber langsung dari youtube dan kami share di website Lamsel.com
