Cerita Kru saat Evakuasi Penumpang Kapal Terbakar di Merak

MERAK (6/5/2023) – Mang Barok sedang beberes di KMP Legundi saat melihat asap dari KMP Royce 1. Ia segera berlari ke ruang kemudi untuk menemui kapten, namun rupanya komandan kapal sudah mengetahui ada kapal terbakar di alur Pelabuhan Merak.

Berlayar dari Bakauheni ke Merak, KMP Legundi memutuskan membantu KMP Royce 1, yang berencana berlayar dari Merak ke Bakauheni.

Sebelum berhasil mendekat, Mang Barok melihat kapal masih dalam posisi berjalan atau belum anker saat terbakar. Asap pekat terus mengepul dan membuat pandangan gelap melihat apa yang sedang terjadi di KMP Royce.

Saat KMP Legundi sedikit memutar arah, Mang Barok melihat api melalap sebuah truk dan api terus berkobar. Pria itu membayangkan betapa paniknya situasi di KMP Royce, terutama bagi penumpang yang ia perkirakan berjumlah ratusan.

Setelah agak mendekat, kepanikan penumpang semakin jelas. Sebagian naik ke atas, sebagian lagi diarahkan ke pintu masuk kendaraan, dan ada juga yang melompat ke laut.

Dalam sejumlah video yang beredar, para kru kapal KMP Royce 1 masih sempat mengenakan baju pelampung kepada para penumpang sebelum dinaikkan ke dalam sekoci atau bersiap-siap turun ke bawah menunggu penyelamatan dari kapal lain.

Ketegangan tidak hanya terjadi KMP Royce 1. Para kru kapal KMP Legundi dan penumpang juga cemas melihat suasana di kapal yang terbakar itu. Apalagi mereka hanya bisa menunggu penumpang yang dijemput atau naik sekoci mendekati kapal mereka.

Meskipun sudah belasan tahun bekerja di kapal, Mang Barok mengakui baru kali itu ikut dalam penyelamatan penumpang. Ia merasakan badannya gemetar melihat penumpang yang kebingungan, ada anak yang terpisah dari orang tuanya, ada ibu-ibu yang mencari emaknya.

Mang Barok mengaku sempat ke kamar kru sejenak untuk menangis melihat suasana itu. Namun, dalam beberapa menit, ia tegar kembali. Bersama kru lain, ia melayani penumpang KMP Royce yang terbakar, memberikan mereka minum, menanyakan kesehatan mereka, dan menyabari keluarga yang terpisah, karena sudah mendengar penumpang lain diselamatkan kapal lain, dan tidak ada yang meninggal.

Kru Kapal KM Legundi itu sedikit lega setelah seluruh penumpang yang mereka selamatkan tiba di Pelabuhan Merak. Ia mendengar kapal lain juga sedang dalam perjalanan membawa penumpang lainnya.

Karena itu, saat seorang ibu-ibu menanyakan emaknya, Mang Barok dengan yakin mengatakan sebentar lagi akan tiba. Seluruh keluarga akan berkumpul kembali, seperti saat berangkat.

Setidaknya 9 dari 140 penumpang KMP Royce 1 yang terbakar di perairan Selat Sunda, Sabtu Sore, 6 Mei 2023, luka bakar. Hingga malam Minggu, 4 di antaranya dirawat di RS Krakatau Medika dan lima lainnya di Puskesmas Merak.

Dalam rilis terakhir petugas gabungan pada malam Minggu, KMP Royce 1 membawa 140 penumpang dan 79 kendaraan. Mereka terdiri dari 5 pejalan kaki, 3 di antaranya wanita. 135 penumpang dalam kendaraan, 21 di antaranya wanita dan 6 anak.

Corporate Secretary PT ASDP, Shelvy Arifin, menyebut KMP Royce 1 kebakaran pada pukul 15.00 saat berlayar dari Merak, Banten, menuju Bakauheni, Lampung. Posisi kapal masih di alur pelabuhan, belum sampai Pulau Tempurung,

Kapal milik PT Damai Lintas Bahari itu melapor dan meminta bantuan pada pukul 15.04 karena api dari sebuah truk menyebar ke kendaraan lain. Di sana juga terdapat sebuah truk tanki BBM dan truk ekspedisi.

Dalam waktu kurang dari 5 menit, mesin kapal mati,

Siti Barokah, salah seorang penumpang, mengatakan mereka mengetahui KMP Royce 1 terbakar karena ada asap dari ruangan bawah. Dalam hitungan belasan menit, para kru kapal, meminta mereka memakai pelampung.

Membawa cucunya yang masih kecil, Siti Barokah menghargai kepedulian sesama kapal. Ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika penyelamatan dari kapal lain terlambat dilakukan.

@lampungtelevisi.com
Video dan artikel* ini bersumber langsung dari youtube dan kami share di website Lamsel.comLampung Selatan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan