Lebaran Tahun 2024: Belasan Ribu Pemudik Tetap Pilih Motor

BAKAUHENI (6/4/2024) – Belasan ribu warga masih memilih mudik dengan naik sepeda motor pada musim Lebaran Tahun 2024. Alasannya tetap sama dengan sebelumnya, lebih efisien, kendaraan bisa dipakai di kampung, masih bujang, atau masih beranak dua.

Pemudik yang berani dengan sepeda motor juga masih rute pendek, seperti tujuan Lampung Selatan, Bandarlampung, Lampung Tengah, dan Lampung Timur. Sebagian kecil ada yang ke Tanggamus, Pesisir Barat, Tulangbawang, dan Mesuji. Namun, hanya beberapa, yang mengarah Palembang atau Jambi.

Yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, raungan khas sepeda motor dari empat atau tiga hari sebelum Lebaran tidak terdengar lagi di Pelabuhan Merak. Sejak H minus 7 atau pada Rabu, 3 April 2024, pemudik motor diarahkan ke Pelabuhan Ciwandan.

Meski pembangunan terus giat di Pelabuhan Merak, namun sejak tahun lalu, sepeda motor disingkirkan dari sana. Data ASDP memperlihatkan selama 4 hari terakhir, hanya 35 motor atau 8 roda dua sehari yang lewat pelabuhan Merak.

Hingga malam Minggu, 6 April 2024, meski berangkat dari Ciwandan, kapal pengangkut sepeda motor tetap mendarat di Pelabuhan Bakauheni. Pemerintah juga membuat jalur alternatif ke Pelabuhan Panjang, Bandarlampung. Namun dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemudik motor lebih banyak memilih Pelabuhan Bakauheni, karena mereka rata-rata pemudik berute pendek ke Lampung Selatan dan Lampung Timur.

Untuk beberapa sesi, pemudik sepeda motor juga dikawal Satlantas Polres Lampung Selatan. Jumlahnya masih ramai dari simpang Pelabuhan Bakauheni. Kemudian berkurang di Simpang menuju Lampung Timur. Pada musim mudik tahun ini, pengawalan berakhir di Kalianda. Pemudik motor arah Bandarlampung dan daerah lainnya, seperti Pringsewu dan Tanggamus, meluncur sendiri.

Pemudik sepeda motor ke arah Bandarlampung memilih berhenti beberapa kali, di antaranya di Kalianda, perbatasan Lampung Selatan, dan Bandarlampung. Beberapa pemudik yang tiba malam ada juga yang menunda sampai subuh karena takut dibegal di daerah lain.

Khusus untuk musim Lebaran tahun 2024, banyak juga dari pemudik naik sepeda motor mengeluhkan banyaknya lubang, terutama antara Penengahan ke Bakauheni, dan Jalan Soekarno-Hatta, Bandarlampung.

Beberapa pemudik menyebut jumlah lubang tidak banyak, tetapi sekali ketemu, dalam, dan jika tidak memperhatikan, bisa membuat sepeda motor terpelanting .

Pemudik sepeda motor juga kaget melihat Bandarlampung begitu gelap saat mereka memasuki Jalan Soekarno-Hatta dari arah Panjang. Tahun-tahun sebelumnya mereka ingat masih terang dan memiliki fasilitas lampu.

Berbeda dengan merak, pemudik sepeda motor dari arah Sumatera ke Jawa, masih boleh melewati Pelabuhan Bakauheni.

Dari data petugas ASDP, jumlah rata-rata sepeda motor yang menuju Merak tidak stabil, mulai dari H minus 10 hingga H minus 4, yang terdiri dari 705, 401, 362, 432, 546, 713, dan 314 (separo hari). Lebih sedikit dari Merak, yang ribuan setiap hari sebelum diarahkan ke Pelabuhan Ciwandan.

Seperti halnya pemudik motor arah Sumatera, mereka yang mengarah ke Merak juga berute pendek. Umumnya menyebut bertujuan ke Serang dan Tangerang. Jarang sekali pemudik menyebut bertujuan ke Bandung, Jawa Tengah, apalagi Jawa Timur.

Kalaupun ada, tersebutlah seorang pemudik asal Jambi, yang tampil mencolok, karena mengikat kartun bertuliskan, “jangan ikuti saya. Saya juga pakai Google Maps.”

@lampungtelevisi.com
Video dan artikel* ini bersumber langsung dari youtube dan kami share di website Lamsel.comLampung SelatanLamsel

Pos terkait

Tinggalkan Balasan