Ratusan warga Kalianda, khususnya warga Gang Patriot dan pedagang Pasar Inpres Kalianda menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Bupati Lampung Selatan, Rabu (30/1) pagi.
Mereka menuntut pemerintah daerah segera menyelesaikan pembangunan jembatan Patriot yang runtuh dihantam banjir pada 3 April 2018 lalu. “Kami minta pembangunan jembatan Patriot segera dirampungkan, kalau terlalu lama masyarakat yang rugi, khususnya para pedagang yang berjualan di Pasar Inpres dan sepanjang jalan Raden Intan Kalianda,” pekik salah seorang pendemo.
Ucapan serupa dilontarkan Merik Havid, perwakilan warga Gang Patriot ini mengatakan, aksi yang dilakukan warga ini adalah aksi damai, dan tidak ada unsur politik. “Kami kesini (Kantor Bupati Lamsel, red) hanya ingin menyampaikan aspirasi warga dan meminta kepastian dari pemerintah daerah, kapan diselesaikannya pembangunan jembatan patriot,” ujar Merik Havid
Menurutnya, jika semakin lama proses pembangunannya, maka masyarakat harus menanggung rugi, karena jembatan tersebut merupakan akses perlintasan yang sangat vital untuk warga dilingkungannya yang mayoritas pedagang di Pasar Inpres Kalianda.
“Sejak jembatan itu runtuh perekonomian pedagang menurun, terlebih mereka yang berjualan disepanjang pinggiran jalan Kota Baru Kalianda, karena tidak ada masyarakat yang melintas, apalagi calon pembeli,” ungkapnya.
Tidak lama berorasi, akhirnya para pengujuk rasa langsung ditemui oleh Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto. Dengan tegas Nanang berbicara melalui pengeras suara, warga tidak perlu khawatir, pembangunan jembatan patriot akan segera dirampungkan.
“Dalam kurun waktu 3 bulan kedepan, jembatan patriot sudah selesai pembangunannya. Mudah-mudahan sebelum puasa ramadhan tahun ini jembatan sudah bisa difungsikan,” kata Nanang.
Ia mengungkapkan, untuk percepatan pembangunan jembatan patriot tersebut, ia telah berupaya dengan cara meminta-minta kepada sejumlah perusahaan yang ada di Lampung Selatan melalui program CSR. “Untuk diketahui, biaya pembangunan jembatan patriot ini sedikit pun tidak mengutak-atik atau memanfaatkan anggaran APDB ataupun APBN. Tetapi saya minta-minta ke pihak perusahaan, kalau dipikir saya ini sudah seperti pengemis. Tapi tidak masalah bagi saya, ini demi kepetingan masyarakat Lampung Selatan, khususnya warga Kalianda,” pungkas Nanang. (iwn)
Saburai TV – Lampung
Video dan artikel* ini bersumber langsung dari youtube dan kami share di website Lamsel.com
