4 dari 12 Korban Mbah Slamet dari Negeri Katon, Pesawaran

NEGERI KATON (6/4/2023) – Empat dari 12 korban pembunuh Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang dari Desa Balun, Banjarnegara, Jawa Tengah, diduga dari Tanjungrejo dan Kalirejo, Negeri Katon, Pesawaran. Mereka pasangan suami isteri yang dinyatakan tak ada kabar sejak Tahun 2021 yang lalu.

Keluarga pasangan suami isteri, masing-masing Irsan – Wahyu Triningsih dari RT 5 RW 2, Desa Tanjungrejo, dan Suheri – Riana dari RT 6 RW 2 Desa Kalirejo, Kamis, 6 April 2023, sudah berangkat ke Banjarnegeri untuk menyocokkan DNA dan berencana membawa jenazah ke Negeri Katon, Pesawaran.

Sarinah, ibu dari Irsad, pria berusia 44 tahun, dan mertua dari Wahyu Triningsih, berumur 42 tahun, menyebut pasangan suami isteri itu sering bolak-balik ke Jawa, dan terakhir berangkat 4 September 2021 yang lalu, membawa uang sedikitnya 200 juta rupiah.

Pernyataan Sarinah dibenarkan Suyadi, paman pengusaha yang namanya sedang naik daun di Pesawaran, karena memproduksi peci tapis bermerek Dendi. Demikian juga Kepala Desa Tanjungrejo, Sanjaya, dan Camat Negeri Katon Enggo Pratama.

Meski berbeda waktu berangkat ke Jawa, Warsono dan Turino, adik kandung dan tetangga pasangan Suheri dan Riani di Kalirejo, Negeri Katon, Pesawaran, juga membenarkan keluarga kehilangan mereka sejak berangkat pada 8 September 2021.

Kasatreskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin, lewat telepon, mengatakan kabar kedua pasangan suami isteri mereka peroleh dari Polres Banjarnegara setelah Slamet Tohari atau Mbah Slamet, dukun pengganda uang, ditangkap.

Selain diduga sudah membunuh 12 orang dengan racun potas, Mbah Slamet pernah dipenjara gara-gara mengedarkan uang palsu pada Tahun 2019 lalu di Pekalongan dan Banjar Negara. Petugas juga menemukan uang palsu 100 ribuan sekitar seribu lembar.

@lampungtelevisi.com
Video dan artikel* ini bersumber langsung dari youtube dan kami share di website Lamsel.comLampung SelatanLamsel

Pos terkait

Tinggalkan Balasan