Samsung Luncurkan 2 Smartphone Terbaru

Samsung Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip diluncurkan di Indonesia pada hari ini Rabu (4/3). Versi termahal Galaxy S20 memiliki fitur unggulan kamera 108 megapixel (MP), sementara Galaxy Z Flip merupakan produk ponsel layar lipat pertama di Indonesia.

Galaxy S20 hadir dengan tiga varian, yaitu Galaxy S20, S20 plus, dan S20 Ultra. Penjualan perdana akan diadakan pada 6 Maret 2020.

Samsung Galaxy S20 yang masuk ke Indonesia tak menggunakan chipset besutan Qualcomm. Alih-alih menggunakan Snapdragon 865, Galaxy S20 bakal chipset Exynos 990.

Semakin tinggi seri Galaxy S20, layarnya makin lebar. Sebagai contoh, S20 punya layar 6,2 inci, S20 plus punya layar 6,7 inci, dan S20 Ultra 6,9 inci.

Ketiga ponsel ini sama-sama menggunakan layar Dynamic Amoled 2X dengan model Infinity O yang mendukung 120Hz. Infinity O adalah sebutan Samsung untuk layar depan melengkung yang hampir tanpa pinggiran (bezel). Resolusi layar pun sama-sama 3200X1440 piksel (Quad HD+) dengan frekuensi 120 Hertz.

Galaxy S20 ultra memiliki sensor 108 MP, sedangkan S20 dan S20+ memiliki sensor 64 MP. Samsung mengklaim meskipun fitur potong (cropping) foto berarti menghilangkan beberapa detail, dengan sensor beresolusi tinggi kamera seri Galaxy S20 membuat pengguna memiliki banyak resolusi untuk cropping dan masih mendapatkan gambar berkualitas.

Teknologi Hybrid Optic Zoom pada seri Galaxy S20 memastikan pengguna dapat mengambil gambar dari kejauhan. Teknologi memberikan nilai tambah kepada pengguna dibandingkan dengan teknologi Optical Zoom yang sebelumnya.

Berkat teknologi terbaru ini, Galaxy S20 dan S20+ dapat melakukan 3x Hybrid Optic Zoom, sedangkan Galaxy S20 Ultra dapat melakukan lebih jauh lagi, yaitu 10x Hybrid Optic Zoom.

Versi termahal Galaxy S20 memiliki fitur unggulan kamera 108 megapixel (MP).Versi termahal Galaxy S20 memiliki fitur unggulan kamera 108 megapixel (MP). (Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick)

Dengan digital zoom yang tersedia AI, pengguna dapat melihat lebih jauh hingga 30x dengan S20 dan S20+, serta 100x dengan S20 Ultra.

Untuk mendapatkan 100x zoom, Galaxy S20 Ultra menggunakan lensa lipat dan sensor beresolusi tinggi.

Teknologi lensa lipat dapat melakukan hingga 10x Optic Zoom, sementara teknologi Super Zoom memberikan 10x zoom tambahan dengan kecerdasan buatan (AI Multiframe Processing) untuk mengurangi guncangan tangan dan berkurangnya kualitas gambar pada zoom level tinggi.

Galaxy S20 Ultra memanfaatkan lensa zoom lipat untuk dapat menambah kapabilitas zoom yang lebih jauh. Lensa lipat tersebut diletakkan dengan posisi mendatar di bagian bawah kamera ponsel.

Cahaya akan masuk dari belakang ponsel dan diarahkan oleh prisma menuju lensa, lalu dibiaskan ke kanan 90 derajat melalui serangkaian elemen optikal yang menambah fokus.

“Kami membawa inovasi yang mengubah cara Anda melihat dunia, dengan kualitas foto yang mampu menangkap dengan zoom 100x. Video juga menjadi lebih atraktif dengan kemampuan 8K,” ujar President of Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon, dalam acara peluncuran di Jakarta.

Teknologi ini sangat mirip seperti halnya kamera periscope bekerja. Dengan memotong tinggi dan lebar kamera, Samsung dapat menghasilkan kemampuan zoom yang luar biasa.

Samsung Galaxy S20 di Indonesia bakal dibanderol seharga Rp13 juta. Sementara seri yang lebih tinggi, Galaxy S20+ ditawarkan dengan harga Rp14,5 juta dan seri teratas Galaxy S20 Ultra dijual dengan harga Rp18,5 juta.

Galaxy Z Flip Dibanderol Rp 21,9 juta.

Galaxy Z Flip memiliki layar Amoled sebesar 6,7 inci ketika tidak dilipat atau lebih besar dari Galaxy S10 Plus dan Note 10 Plus. Layar yang lebih panjang dari ponsel kebanyakan ini disebut Samsung untuk memenuhi permintaan konsumen yang memiliki kebutuhan hiburan hingga untuk membuat konten video.

Galaxy Z Flip menghadirkan Flex Mode yang memungkinkan perangkat untuk dibuka fleksibel layarnya laptop. Galaxy Z Flip masih bisa digunakan meski dibuka dalam posisi 90 derajat.

“Galaxy Z Flip memiliki desain cantik baik saat ditutup maupun dibuka. Kami juga menghadirkan Flex Mode yang memungkinkan perangkat untuk dibuka fleksibel layarnya laptop,” kata IT & Mobile Vice President Samsung Indonesia, Bernard Ang.

Ketika ditekuk, layar secara otomatis terbagi menjadi dua layar 4 inci sehingga pengguna dapat dengan mudah melihat gambar, konten atau video di bagian atas layar, dan mengontrolnya di layar bagian bawah.

Dengan demikian, pengguna bisa membuka dua aplikasi berbeda secara bersamaan pada layar yang vertikal dan horizontal. Pengguna dengan mudah dapat melihat gambar, konten, atau video pada layar bagian atas dan mengaturnya melalui layar bagian bawah. Akan tetapi , tak semua aplikasi bisa memanfaatkan mode ini.

Layar lipat ponsel ini berkat teknologi Ultra Thin Glass (UTG) besutan Samsung. Teknologi UTG merupakan tempered glass yang sangat tipis yang bisa ditekuk. Layar ini punya ketebalan 30 mikron meter.

Pos terkait