Cara ternak lele dengan modal sedikit menghasilkan keuntungan yang banyak

Cara Ternak Lele Dengan Modal Sedikit Menghasilkan Keuntungan Yang Banyak

Bacaan Lainnya


Lele adalah salah satu ikan air tawar yang digemari oleh masyarakat Indonesia yang dimana ikan lele banyak dijual di pasar-pasar dan harga yang sangat terjangkau. 



 
Ikan lele memiliki danging yang gurih dan daging yang tebal, duri yang sedikit. kebal terhadap penyakit, dan cara pemeliharaan yang sangat mudah. Dan kali ini kita membahas Langkah-langkah budidaya lele yang tepat sehingga menghasilkan hasil yang maksimal.

1.           Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele

Dalam usaha budidaya ikan lele yang pertama yang harus diperhatikan adalah kolam. kolam bisa tebuat dari semen, tanah atau pun terpal. Pastikan kolam yang anda buat kolam yang kuat dan tidak mengalami kebocoran pada kolam dan pastikan ikan lele anda tidak terlalu padat sehingga ikan lele mendapatkan oksigen yang cukup.

a.               Pengeringan dan pengolahan tanah

pengeringan kolam bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah, menumbuhkan plankton dan pakan alami untuk ikan sekaligus menghilangkan zat-zat yang berbahaya untuk ikan. Pengeringan dilakukan selama 3-7 hari sampai tanahnya kering dan retak-retak

b.              Pengapuran dan pemupukan

Dalam pengapuran dosis yang diperlukan adalah sebanyak 250-750 gram per segi. Penenebaran pengapuran harus merata sehingga peresapan kedalam dapat maksimal.

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.

c.                pemasukan air ke kolam

Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap.. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.

Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar.

2.           Pemilihan benih ikan lele

Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ciri-ciri Benih lele yang baik diantaranya:

  1.  Tidak mengalami kecacatan,

  2. ukuran bibit ukurannya harus sama
  3. Bergerak lincah

  4. Bibit berasal dari budidaya benih ikan lele

  5. berasal dari indukan yang bekualitas
Waktu yang tepat untuk menebar bibit unggul ikan lele saat waktu pagi atau malam hari. Disaat tersebut ikan lele biasanya lebih tenang dan suhu air tidak terlalu panas. Yang harus dihindari dari memamsukan bibi lele adalah tidak memasukannya secara bersamaan karena itu akan membuat lele akan setres bahkan bisa mengakibatkan kematian pada benih lele. Gunakan ember dan isi bibit lele sebagian. Masukkan ke dalam kolam Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi.

Tinggi air hendaklah lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih lele bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas.

3.           Pakan untuk budidaya ikan lele

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.

Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang.

a.  Pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele. Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot

Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.

Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.

b. Pakan tambahan

pakan tambahan untuk lele berupa ikan rucah segar, Keong mas dan limbah ayam dan bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu. Selain pakan utama, memberikan pakan tambahan bertujuan untuk menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

4.           Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling sering menyerang dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Dan untuk penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa ciri ikan lele yang terkena virus diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.

Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.

5.           Panen ikan lele

Pemanena ikan lele bisa dilakukan setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Pos terkait