BAKAUHENI (1/5/2023) – Musim mudik dan arus balik melewati penyeberangan Selat Sunda, sepertinya, berakhir pada Minggu dan malam Senin, 30 Mei 2023. Setelah mengalami puncak pada H plus 2 tanggal 25 April, jumlah penumpang kembali ke Pulau Jawa tidak lagi naik.
Total penumpang yang menyeberang lewat Pelabuhan Bakauheni pada H plus 7, Minggu, 30 April 2023, hanya 77.599, terus berkurang dari H plus 2 yang mencapai 123.323.
Jumlah roda empat yang lewat pada Minggu 30 April 2023, hanya 8.440, terendah selama arus balik. Namun pejalan kaki naik seribuan menjadi 9.354 dari 8.609 sehari sebelumnya. Demikian juga roda dua, yang mencapai 10.025, naik tiga ribuan dari sehari sebelumnya 7.542.
PT ASDP mencatat total penumpang belum kembali 145.262, yang terdiri dari 15.180 pejalan kaki, 17.835 roda dua, dan 16.823 roda empat.
Dari Minggu pagi hingga Senin Dinihari, 1 Mei 2023, para pemudik masih terus memasuki Pelabuhan Bakauheni menuju Merak. Namun antrean di jalur sepeda motor tidak lagi terlalu panjang. Demikian juga di terminal eksekutif, paling lat 2 jam sudah masuk kapal.
Herman, pemudik dari Sumatera Barat, mengatakan ia baru sejam antre saat kendaraannya sudah tinggal masuk kapal pada malam Senin, 30 Mei 2023. Ia sengaja pulang pada gelombang kedua karena ingin lebih lama di kampung halaman, dan masih bisa mengejar anak sekolah.
Parling Sidabutar, pemudik dari Medan, mengatakan ia melihat banyak perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh ASDP di Merak dan Bakauheni. Namun ia menyayangkan belum jelasnya sikap dalam menentukan kapal khusus sepeda motor. Ia mengusulkan seharusnya tetap Merak ke Bakauheni. Kalaupun lewat Ciwandan, khusus untuk pemudik arah Panjang.
Pria Batak itu juga melihat banyak perbaikan pelayanan selama perjalanan. Untuk Tahun 2023, hampir seluruh toilet digratiskan, tidak bayar seperti dulu. Kebersihannya juga mulai terjamin.
Namun, sebagai warga yang sering mudik Lebaran, karena ingin melihat orang tua dan pulang ke kampung halaman, biaya mudik saat ini semakin mahal. Ia membandingkan harga BBM empat tahun lalu yang hanya 6.500 per liter, kini menjadi 10 ribu per liter. Apalagi banyak SPBU hanya melayani Pertamax dengan harga 13.500 per liter.
Meskipun kapalnya masih yang itu-itu sejak lima tahun lalu, Sidabutar juga menyoroti harga kapal yang terus naik dari 320 ribu menjadi 457 ribu, atau minimal 644 ribu untuk eksekutif. Ia melihat hanya orang yang kelebihan uang bisa mudik setiap tahun, terutama untuk jarak jauh, seperti ke Padang dan Medan.
Dari Panjang, Bandarlampung, jumlah pemudik sepeda motor yang berangkat pukul 03.00, Senin Dinihari, 1 Mei 2023, juga hanya 39 unit dan 94 orang. Berlayar dengan KM Dobonsolo, penumpang diperkirakan tiba di Pelabuhan Ciwandan pukul 07.00 pagi atau 4 jam perjalanan.
Umumnya pemudik tiba di Pelabuhan Panjang antara pukul 23.00 hingga 23.30 malam. Mereka memanfaatkan waktu tiga jam untuk beristirahat di rest area yang disiapkan, dan baru menaiki sepeda motor belasan menit sebelum kapal berangkat.
Kepala KSOP Panjang Andi Fiardi, KSKP Iptu Deta Cristopher, dan sejumlah petinggi pelabuhan, menyempatkan diri melihat ruang penumpang pada pelayaran ketiga arus mudik itu. Mereka juga berdialog dengan seorang pemudik wanita asal Tanggamus dan pemudik pria asal Wayhalim, Bandarlampung.
Kedua pemudik mengatakan, untuk warga Bandarlampung dan Tanggamus, balik dan mudik lewat Panjang dan Ciwandan, lebih cepat dan dapat beristirahat, karena tidak lagi naik motor sepanjang Lampung Selatan.
Kepala KSOP Panjang Andi Fiardi mengatakan, dalam tiga kali melayani arus balik dari Bandarlampung ke Ciwandan, Banten, total kendaraan roda dua yang diangkut 544 dan 1.025 penumpang.
KSKP Panjang iptu Deta Cristopher mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan petugas patroli Polresta dan Polda untuk mengarahkan pemudik sepeda motor lewat Pelabuhan Panjang, namun jumlah yang lewat tidak banyak lagi.
@lampungtelevisi.com
Video dan artikel* ini bersumber langsung dari youtube dan kami share di website Lamsel.com – Lampung Selatan
